Pakar Psikolog Dr. Anrilia E.M. Ningdyah: Bullying bisa Berdampak Besar pada Korban

Sibernas.com, Palembang –Aksi bullying di berbagai sekolah masih sering terjadi. Teranyar menimpa serang siswa SD di Palembang berinisial MA (9), menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya.
Siswa SD IT Al Azhar Cairo Palembang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, MA, akhirnya enggan bersekolah semenjak mendapat perundungan dari rekan sekelasnya.
MA diduga dirundung oleh tiga rekannya saat berada di dalam kelas. Dan peristiwa ini sudah terjadi sebanyak tiga kali. Juga terekam kamera CCTV.
Lalu, apa dampak bullying pada anak-anak yang masih bersekolah?.
Mengutip Infosumsel.id, Pakar Psikologis Sumatera Selatan (Sumsel) Dr. Anrilia E.M. Ningdyah, S.Psi., M.Ed mengatakan, bullying sangat berbahaya karena berdampak besar pada korban.
Dari hasil-hasil penelitian menunjukkan dampak berupa keluhan hingga beragam gangguan mental seperti gejala depresi, kecemasan, masalah pada kepercayaan diri, gangguan motivasi dan belajar pada anak.
“Bahkan pelaku juga kena dampak buruk butuh penanganan juga, keduanya harus ditangani secara khusus oleh psikolog anak,” kata dia.
Dia menjelaskan kenapa siswa SD bisa menjadi pelaku bullying, karena tindakan itu bisa terjadi pada berbagai tingkatan usia, anak hingga dewasa.
Menurutnya, ada penyebab bullying atau mengapa seorang anak melakukan tindakan bully.
Secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor individu kecenderungan ekspresi emosi anak, kecenderungan terkait impulsivitas, pola penyelesaian masalah, karakter dan kecenderungan temperamen.
Kedua faktor lingkungan. Bagaimana cara penyelesaian masalah yang diajarkan oleh orang-orang terdekat di lingkungan anak, menentukan dominasi penyelesaian masalah yang diambil anak.
Terekam Kamera CCTV
Diketahui, kasus bullying terjadi di Palembang. Yakni menimpa Sekolah Islam Al-Azhar Cairo Palembang, di Jalan Jendral Sudirman Km 3.5 Pahlawan, Kecamatan Kemuning.
Peristiwa bullying yang terekam kamera CCTV itu terjadi Selasa 4 Juni 2024 lalu, sekitar pukul 07.00 WIB.
Korban diduga mengalami tindak kekerasan fisik oleh ketiga teman sebayanya.
Mereka mengeroyok MA yang pada saat hendak masuk ke dalam kelas. Alhasil orang tuanya tidak terima melalui kuasa hukumnya membuat laporan ke Polda Sumsel Rabu 3 Juli 2024.